Minggu, 30 Januari 2011
PRESENTASI TANPA POWER POINT? GAK MASALAH……
Seringkali kita apabila hendak melakukan presentasi, berkutat di depan laptop untuk membuatnya dalam powerpoint. Tapi tahukah anda bahwa powerpoint ternyata bukan salah satu modal utama untuk melakukan presentasi. Sebelum kita melangkah lebih jauh, apa sih presentasi itu? Presentasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gaya pembelajaran dimana audiens adalah pendengar yang memiliki peran pasif dan pemapar memberikan informasi kepada mereka. Terkadang orang membuat presentasi dengan gaya yang heboh, penuh dengan warna, penuh dengan tulisan-tulisan yang sebenarnya itu tidak penting karena akan membuat pendengar menjadi bosan. Sebagian besar waktu pendengar bersikap pasif ada batasan dalam tingkat keterlibatan.
Makanya media yang tepat bagi pemapar adalah menggunakan powerpoint. Powerpoint apabila digunakan berlebihan atau tidak tepat dalam penggunaannya, dapat berakibat audiens tidak fokus pada pemapar, jadi point-point berikut ini dipakai untuk menghindari ketergantungan tersebut:
1. Miliki alasan yang jelas mengapa menggunakan powerpoint. Apakah anda menggunakannya karena orang lain di organisasi anda juga menggunakan, ataukah penggunaannya dapat membantu pembelajaran audiens yang memiliki gaya belajar berbeda dibanding anda?
2. Rencanakan sesi anda menggunakan pendekatan hirarkis.
3. Pastikan informasi pada setiap slide mendukung apa yang sedang anda paparkan bukannya menjadi pusat perhatian dan referensi utama. Slide tersebut harus mendukung bukannya mengendalikan sesi pemaparan anda.
4. Pertimbangkan dalam sesi pemaparan anda dimanakah letak powerpoint (serta slide-nya) dianggap paling diperlukan atau paling membantu, jadi dapat melengkapi metode-metode dan alat bantu lainnya.
5. Rancanglah paparan anda sehingga memastikan memori kerja dan beban kognitif audiens tetap rendah. Dengan kata lain, pastikan anda memberikan kesempatan untuk audiens berdiskusi dan menerapkan prinsip-prinsip penting yang dipaparkan.
6. Gunakan panduan gaya untuk menjaga konsistensi slide paparan anda, seperti:
a. gunakan teks berkontras tinggi.
b. gunakan font minimal 24 atau 28.
c. hanya gunakan font sans serif 1-2, jangan gunakan font dengan hiasan-hiasan.
d. jangan terlalu banyak menggunakan font cetak miring/italic.
e. hanya gunakan huruf kapital pada heading/judul.
f. jangan gunakan lebih dari 5 bullet per-slide. Banyak diantara kita yang berpikir dengan menggunakan bullet-bullet sebagai alur pikir/pola pikir akan menunjukkan kerangka berpikir kita dalam paparan. Banyaknya bullet justru akan membuat paparan kita semakin gemuk, upayakan bullet sedikit namun maknanya bisa mencakup seluruh pola pikir anda.
g. gunakan gambar yang relevan dengan paparan, serta memiliki informasi mengenai paparan anda.
i. hindari penggunaan efek-efek hiperaktif dan animasi-animasi. Kita mungkin berpikir, dengan banyak animasi dan suara membuat paparan kita menjadi menarik, padahal audiens tidak akan terfokus pada paparan anda. Padahal esensi dari presentasi adalah menunjukkan kemampuan anda untuk menyampaikan konsep/ide anda melalui pendekatan-pendekatan yang anda masukkan dalam paparan.
Suatu yang kurang tepat apabila anda menyiapkan slide dengan banyak resolusi ataupun animasi-animasi yang tidak relevan dengan paparan anda. Audiens hanya akan terfokus pada hasil paparan dengan membacanya, tidak melihat kualitas anda sebagai pemapar. Padahal untuk pembelajaran aktif yang berorientasi pada audiens, audiens harus memahami apa yang menjadi maksud pemapar, dengan menyaksikan paparan yang cuma memuat garis besar materi maka audiens memiliki kesempatan untuk mendengarkan (auditory) penjelasan dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan terkait paparan kita. Pertanyaan akan lebih tidak relevan apabila audiens hanya bertanya pada apa yang tercantum dalam handouts atau slide, tapi konsep-konsep yang tersembunyi di dalam paparan tidak dibahas.
So, jangan mati gaya dengan powerpoint.....kembangkan kapabilitas anda dengan memberikan paparan tanpa harus terfokus pada powerpoint.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar